Selasa, 01 April 2014

Kisah Cerita Gasuku dan UKT Taekwondo



Cerita Gasuku dan UKT Taekwondo
Hai … Perkenalkan Nama saya Martin Cipta Yogi Manurung, saya Mahasiswa Gunadarma Tingkar 3. Saya mau Sedikit Bercerita Tentang Kegiatan saya mengikuti Bela diri Taekwondo. Awal saya mengikutin Bela diri Taekwondo Ingin Kebugaran Tubuh saya dan sebagai perlindungan bagi diri saya ketika hal kriminal terjadi. Saya memulai latihan dengan sabuk putih, ketika latihan saya banyak di ajarkan latihan menendang, memukul dan lain-lain. Setelah berapa bulan berjalan saya mengikutin Gasuku dan UKT di Bogor. Taekwondo UG menyelenggarakan Gasuku UKT(Ujian Kenaikan Tingkat) kegiatan berlangsung pada 15-16 januari 2014 dan bertempat di Villa 76,Jl.Taman Safari Bogor Jawa Barat. Kegiatan Gasuku danUKT rutin dilakukan setahun sekali hanya untuk gasuku,kegiatan UKT merupaka bentuk ujian atau seleksi kepada seluruh anggota bela diri taekwodo yang hendak naik tingkat.
Disana diadakan juga Kegiatan yang menciptakan kebersamaan dan kekompakan dalam kelompok. Gasuku merupakan ujian dari sisi teknik dan skill unuk memperoleh kenaikan sabuk. Untuk Ujian Kenaikan Tingkat Rutin diadakan Setahun Tiga kali.
Di Taekwondo dikenal tingkatan Sabuk : Putih, Kuning Polos, Kuning Trip, Hijau Polos, Hijau Trip, Biru Polos, Biru Trip, Merah Polos, Merah Trip 1, Merah Trip 2, Hitam DAN 1, Hitam DAN 2 , Hitam DAN 3, Hingga Hitam DAN 8.           
Ketika Malam sudah menjelang yang tepatnya pukul 12.00, setiap kelompok berkumpul di tempat yang sudah di tentukan oleh panitia dan kelompok telah di buat di sore harinya. Di dalam perjalanan ada pos-pos yang harus di lalui tiap-tiap kelompok, Ada 4 pos yaitu: Pos Teori, Pos Fisik, Pos Mental, Pos Kesimpula. Pos Teori menguji pengetahuan tentang taekwondo, Pos Fisik menguji fisik ,Pos Mental Menguji kedalaman Mental, Pos Terakhir pos Kesimpulan yang mengarah tentang dan tujuan dari gasuku itu sendiri.
Dan sorenya kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan tubuh yang lelah tapi ada sebuah pengalaman yang tidak dapat diputar kembali di kehidupan.
Ini sedikit pengalaman saya yang saya tuliskan, bila ada kata-kata yang tidak berkenan mohom. Terima kasih ……

Jenis-Jenis Sensor Dan Penjelasannya



Pengertian Sensor
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.

Macam-macam Sensor :
1. Sensor Proximity
     Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.

2. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap. Implementasi dari alat ini seperti, Pengukuran medan magnet berbasis komputer terdiri dari sensor medan magnet UGN3503, Op-Amp LM358 dan ADC 0804. Prinsip kerja alat adalah mendekatkan magnet pada sensor. Keluaran sensor berupa tegangan akan dikuatkan oleh op-amp agar dapat diproses oleh ADC. Selanjutnya tegangan dikonversi oleh ADC menjadi data digital, kemudian diolah oleh komputer dengan program visual basic dan hasilnya ditampilkan pada PC.

3. Sensor Sinar
       Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

4. Sensor Ultrasonik
   Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

5. Sensor Tekanan
     Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.

6. Sensor Kecepatan (RPM)
      Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

7. Sensor Penyandi (Encoder)
     Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean  dalam susunan tertentu.

8. Sensor Suhu
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C), resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.

9. Sensor Pressure
Sensor Pressure digunakan untuk mengukur dan memonitoring nilai tekanan yang terdapat pada system proses produksi, contohnya tekanan didalam Cyclone-cyclone Preheater. Ada juga yang digunakan untuk mengukur nilai tekanan yang dihasilkan dari aliran fluida (misalnya udara), contohnya Flowmeter pada fan-fan cooler. Di Industri Semen, sensor pressure yang digunakan umumnya dari pabrikan Honeywell dengan tipe ST3000 dan Endress& Hausser dengan tipe PMD70. Meskipun terdapat juga sensor pressure dari pbarikan lain seperti Danfoss dan beberapa merk china lainnya.

10. Sensor Level
Sensor Level digunakan untuk mengetahui level material (solid ataupun liquid) yang terdapat didalam tempat penyimpanan baik berupa silo, bin, storage material ataupun tempat penyimpanan lainnya. Di Industri Semen, Sensor Level untuk material solid digunakan di Premix Storage, Bin-bin material, CF Silo, Clinker Silo,Cement Feeding dan Cement Silo.

11. Sensor Temperature
Dalam proses Pengukuran Temperature di dunia Industri khususnya di Industri Semen terdapat beberapa jenis sensor temperature yang bisa digunakan seperti sensor Thermocouple dan Sensor RTD. Sensor Thermocouple digunakan untuk memonitoring temperature dari proses produksi, biasanya yang memiliki temperature yang sangat tinggi. Contoh aplikasinya Monitoring Temperature di dalam Tanur (Kiln). Sedangkan Sensor Temperature tipe RTD digunakan untuk memonitoring temperature dari peralatan atau mesin, tujuannya untuk melindungi perlatan tersebut dari temperature yang berlebihan, contoh aplikasinya Monitoring Temperature Bearing Fan.

12. Sensor Vibrasi
Sensor vibrasi digunakan untuk memonitoring besarnya nilai vibrasi dari suatu alat biasanya untuk tujuan safety dan proteksi terhadap peralatan itu sendiri. Di pabrik Semen Kupang 2, sensor vibarsi biasanya dipasang di Bearing Fan (ID Fan, Raw Mill Fan, EP Cooler Fan, EP Raw Mill Fan) dan juga di Atox Mill.

13. Sensor Suara
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu merubah gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik. Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Prinsip kerja sensor suara yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaan nya.Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu:
-  Microphone
Micropone adalah komponen elektronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkn oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik.

14. Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

15. Sensor Cahaya
Sensor cahaya, seperti namanya sensor ini digunakan terhadap objek-objek yang memiliki bentuk warna atau cahaya, yang diubah menjadi daya yang berbeda-beda.  
Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori:
ü  Fotovoltaic, prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.
ü  Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya. prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima sensor, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.
ü  Fotolistrik, sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
Berikut ini merupakan beberepa contoh dari sensor cahaya:
a.       LDR (Light Dependent Resistor)
Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Prinsip kerja dari LDR  (Light Dependent Resistor) yaitu, semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai permukaan LDR (Light Dependent Resistor) maka hambatan listrik yang dihasilkan semakin besar, dan sebaliknya. Sensor ini dapat diimplementasikan dalam pembuatan lampu otomatis. Lampu yang secara otomatis hidup dimalam hari, dan mati disiang hari. Lampu hidup dikarenakan intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor sangatlah minim, dan sebaliknya.
b.      Fotodiode
Fotodiode ini berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.

Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. Contoh produk yang menggunakan sensor Fotodiode, mungkin kawan_kawan sudah tahu tentang robot yang satu ini, Line Follower atau lebih jelasnya Line Tracer. Sensor Fotodiode digunakan untuk menerima input perbedaan warna dari objek garis yang dipantulkan oleh pancaran lampu LED, sehingga Line Tracer dapat melaju dengan tepat melewati garis.
c.       Fototransistor
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Perbedaannya terletak pada, fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.

16. Flame Sensor
Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm ~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api, atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot. Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25 -85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor.
17. Sensor Flow Meter
Flow Meter merupakan Sensor yang digunakan untuk mengetahui flow dari suatu material baik solid maupun liquid. Di Dunia Industri terdapat macam-macam jenis dari Sensor Flow ini. Untuk Yang Liquid biasanya menggunakan jenis Turbin, Elektromagnetic, VenturiMeter dan lain-lain. Sedangkan untuk Solid material biasanya digunakan dari kombinasi beberapa peralatan instrument yang dijadikan Flow Meter, contohnya Weigh Feeder.

18. Sensor Proximity
Proximity sensor atau yang disebut “ sensor jarak” adalah sebuah sensor yang mampu mendeteksi keberadaan benda yang berada didekatnya tanpa melakukan kontak fisik secara langsung. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Contoh pemanfaatan dari sensor Proximity yaitu pada Smartphone yang pada proses pengaplikasiannya menggunakan teknik Air Gesture. Dimana penggunanya dapat melakukan manajemen akses ke smartphone tanpa melakukan kontak fisik ke layar smartphone.

19. Sensor Gas
Sensor Gas merupakan sebuah alat untuk membaca keberadaan bermacam jenis gas dalam suatu tempat, biasanya sensor ini di gunakan dalam sebuah sistem keselamatan. Jenis alat sensor ini di gunakan untuk membaca kebocoran gas dan menghubungkan kepada sebuah sistem pengaturan untuk menutup segala proses yang menyebabkan atau mengalami kebocoran gas tersebut. Sensor gas juga dapat membunyikan alarm agar di ketahui oleh pangawas yang berada di sekitar kebocoran gas tersebut terjadi agar para pekerja yang berada di area tersebut dapat segera mengadakan evakuasi sehingga mencegah sesuatu hal yang lebih buruk. Alat ini sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengancam nyawa pekerja maupun hewan atau tumbuhan yang berada di sekitar area tersebut, karena beberapa jenis gas bisa sangat membahayakan.

20. Sensor Getaran
Sensor getaran merupakan salah satu sensor yang dapat mengukur getaran suatu benda yang nantinya dimana data tersebut akan diproses untuk kepentingan percobaan ataupun di gunakan untuk mengantisipasi sebuah kemungkinan adanya mara bahaya. Salah satu jenis sensor getaran yang saat ini sering di gunakan adalah accelerometer, alat ini merupakan alat yang dapat berfungsi untuk mengukur percepatan dari sebuah benda. Percepatan tersebut di ukur bukan dengan menggunakan koordinat dari percepatan tersebut, melainkan dengan mengukur percepatan berdasarkan fenomena pergerakan benda yang di hubungkan dengan perubahan massa yang terjadi di dalam alat pengukur tersebut. Berikut akan di ulas secara singkat dan jelas tentang kegunaan dari accelerometer.
Accelerometer merupakan sebuah alat sensor getaran yang sering di gunakan demi kepentingan pada sebuah perusahaan ataupun ilmu pengetahuan. Sebuah accelerometer yang sangat sensitive dapat di jadikan sebuah komponen dalam alat peledak seperti misil untuk mengetahui kapan misil itu akan di ledakkan. Alat ini di gunakan untuk mengukur dan memantau getaran dari sebuah mesin yang berputar. Alat ini juga biasanya di gunakan dalam sebuah computer dan kamera digital sehingga memungkinkan gambar pada layar tersebut dapat tetap berposisi seperti yang anda lihat sekarang, alat ini juga bisa di gunakan pada pesawat drone untuk menstabilkan terbang dari pesawat tersebut.


Referensi :
Ø  http://trisancoko.blogspot.com/2013/10/macam-macam-sensor-dan-aplikasinya.html.
Ø  http://goodarif.wordpress.com/elektronika-dasar/sensor/.
Ø  https://www.facebook.com/TeknikElektronikaIndustriSmkn1Cikpoes/posts/373575156080082?stream_ref=10.
Ø  http://anwarm1.blogspot.com/2013/11/macam-macam-sensor-dan-penjelasannya.html.
Ø  http://komponenelektronika.biz/sensor.

PROPOSAL PROYEK TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535 MENGGUNAKAN WEBCAM DAN PENGIRIMAN SMS



PROPOSAL PROYEK TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535 MENGGUNAKAN WEBCAM DAN PENGIRIMAN SMS


gunadarma.jpg
Disusun Oleh :
Agustinus Risanta (40111398)
Iyan Sofi Ansori (43111766)
Martin Cipta Yogi Manurung (48111992)



UNIVERSITAS GUNADARMA
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
2013



Abstraksi
Agustinus Risanta. 40111398, Iyan Sofi Ansori. 43111766, Martin Cipta Yogi Manurung. 48111992.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535 MENGGUNAKAN WEBCAM DAN PENGIRIMAN SMS.
Penulisan Ilmiah. Teknik Komputer. Direktorat Program Diploma Tiga Teknologi Informasi. Universitas Gunadarma. 2013.
Kata Kunci : Mikrokontroler, SMS, Webcam, Keamanan Rumah.


Sistem Keamanan rumah ini menerapkan teknologi  SMS (Short Message Service) sebagai bentuk informasi yang digunakan untuk tanda bahaya. Sistem ini juga menggunakan webcam guna menangkap gambar objek atau penyusup. Hasil tangkapan gambar ini dapat dilihat dari halaman website. Sensor yang digunakan pada sistem keamanan rumah ini adalah sensor gerak. Ketika ada pergerakan yang terdeteksi oleh sensor, maka sistem kemanan ini akan mengirimkan sms dan mengambil gambar pelaku serta menyimpan gambar tersebut pada webserver. Isi sms yang dikirim berupa informasi bahwa informasi sensor mendeteksi pergerakan dan pertanda si pemilik rumah harus segera mengecek website untuk mengetahui objek yang dimaksud sensor. Bila sensor tidak mendeteksi pergerakan apapun  maka sistem ini keamanan ini dalam dalam kondisi standby. Sistem keamanan rumah ini digunakan untuk sistem keamanan rumah, agar dimana pun si pemilik rumah, dapat rumah terus mengetahui informasi tentang keamanan rumah guna mewaspadai adanya penyusup.

(Daftar Pustaka 2012)




A.    LATAR BELAKANG
Seiring kemajuan teknologi serta tingkat penganguran yang cukup tinggi, maka rata-rata tindak kejahatan semakin meningkat, khususnya tindakan pencurian maupun perampokan yang dilakukan di perumahan ataupun perkantoran. Juga tingkat kesibukan masyarakat akan pekerjaan yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap keamanan rumah ataupun perkantoran dari bahaya tindakan kriminal pencurian atau kebakaran.
Perampokan atau pencurian yang terjadi di rumah-rumah atau gedung-gedung perkantoran kerap kali terjadi saat pemilik sedang lengah atau tidak berada di rumah atau kantor mereka, sehingga ada perasaan khawatir saat akan meninggalkan rumah atau kantor baik dalam waktu yang lama maupun waktu yang relatif sebentar.
Alternatif yang diambil adalah menyewa security atau private guard untuk menjaga keamanan. Namun langkah ini harus ditebus dengan harga yang mahal, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal dan tidak efektif karena kemampuan security sangat terbatas.
Pada saat ini Handphone atau sering disebut telpon genggam merupakan barang yang digunakan sebagai media komunikasi. Salah satu fitur yang telah disediakan oleh  ponsel dan paling banyak digunakan yaitu SMS (Short Message Service). Hal ini dikarenakan biaya yang murah dan penyampaian informasi yang cepat, sehingga banyak jasa ataupun pelayanan yang menggunakan SMS, diantaranya sms banking pada bidang perbankan yang digunakan untuk memberikan service kepada para nasabahnya, seperti mengetahui saldo tabungan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dirancanglah sebuah alat simulasi berbasis komputer yang mengatur penerimaan dan pengiriman SMS berupa informasi keadaan rumah dengan bantuan Mikrokontroler sebagai simulator pintu atau jendela. Dengan alat ini maka perasaan khawatir tentang keamanan yang sangat mahal dapat dihilangkan dan proteksi terhadap property lebih terjamin. Baik itu menghindarkan dari penyusup atau pun dari bahaya kebakaran ketika rumah ditinggalkan oleh pemiliknya.
        Dari latar belakang di atas, penulis merancang suatu alat yang dapat mempermudah pengamanan rumah maupun kantor dengan menggunakan mikrokontroler. Mikrokontroler yang akan digunakan adalah tipe mikrokontroler 8535. Atas dasar tersebut, penulis mengambil judul Tugas Akhir “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535 Menggunakan Webcam dan PENGIRIMAN SMS”
B. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka penulis akan membatasi hal-hal yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan sistem keamanan rumah menggunakan webcam dan pengiriman SMS (mobile phone system), dimana keamanan rumah yang digunakan kemudian dirangkai dengan alarm sebuah webcam yang terkoneksi dengan PC.
Rangkaian ini membutuhkan satu buah webcam untuk mengambil video dan satu buah PC yang digunakan software video sekaligus tempat penyimpan data atau video serta seluler untuk pengiriman data. Rangkaian ini juga menggunakan satu buah mikrokontroler Atmega8535 sebagai otak yang mengatur kinerja alat dari sistem keamanan rumah yang menggunakan Webcam dan pengiriman SMS.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem keamanan rumah menggunakan mobile phone. Sistem keamanan ini meliputi alarm ketika ada pergerakan orang tidak dikenal di dalam rumah.
Manfaat  dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemilik rumah.
2.      Menghasilkan produk baru yang berupa barang inovatif.
3.      Menjadikan sistem keamanan berbasis mikrokontroller dan monitoring terintergrasi yang bekerja 24 jam
4.      Untuk memperluas dan mempermudah pengetahuan terutama mengenai mikrikontroller dan sensor, khususnya dalam penggunaan alat tersebut.
5.      Sebagai alat bantu untuk mencegah tindak kejahatan pada instansi yang membutuhkan

D.   METODOLOGI PENELELITIAN
Untuk dapat merealisasikan penelitian ini maka metode yang akan digunakan adalah sebagai beriktu  :
1.  Mencari sumber informasi/literatur
Studi kepustakaan yang mencakup literatur-literatur mengenai datasheet Atmega 8535, sensor-sensor yang dibutuhkan.
2. Perancangan dan pembuatan alarm rumah menggunakan sensor.
3. Perancangan pembuatan sistem pengiriman SMS dengan Atmega8535.
Tahap ini meliputi pembuatan software dan hardware. Perancangan sistem minimum mikrokontroler Atmega sebagai hardware yang dilakukan terlebih dahulu. Selanjutnya, tahap pembuatan program pengiriman SMS menggunakan bahasa pemrograman C. Setelah itu program akan didownload ke IC Atmega 8535 menggunakan software Code Vision AVR.
4. Pengujian sistem alarm dan kendali keamanan menggunakan mobile phone sebelum instalasi.
Komunikasi dari kedua perangkat ini yaitu mobile phone dan mikrokontroler akan diuji dengan melakukan pengiriman informasi dari mobile phone berupa SMS ke mikrokontroler. Mikrokontroler ini diharapakan mampu menjalankan komunikasi sistem secara keseluruhan yaitu meliputi pengiriman data dan pengoperasian alat pengendali awal keamanan rumah.
5. Instalasi sistem alarm
Pada tahap ini dilakuakan modifikasi sistem pada rumah yaitu berupa pemasangan sensor dan peragkat keras menggunakan webcam dan sms.
6. Pengujian alat dan analisa sistem pada rumah setelah instalisasi.
Pengujian program mikrokontroler, mobile phone, bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasikan dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan. Selain itu, juga dilakuakan pengambilan data berupa kesesuaian perintah sms terhadap keamanan rumah.

E.    SISTEMATIKA PENULISAN
        Keseluruhan penulisan peneltian ini akan dibagi menjadi lima bab bahasan dengan lampiran dan daftar istilah yang diperlukan yaitu:
BAB I      :   PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan  masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.
BAB II     :   DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori dasar yang menunjang tugas akhir, seperti tentang Mikrokontroler Atmega8535, infra merah, dan teori lainnya yang menunjang Tugas Akhir.
BAB III   :   PERANCANGAN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang perancangan pembuatan alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan tugas akhir.
BAB IV   :   HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
Bab ini berisi tentang analisa dan hasil pengujian dari tiap-tiap blok diagram alat yang akan dirancang mengenai kekurangan dan kelebihannya.
BAB V     :   PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan akhir dari hasil pengamatan dan saran dari penelelitian ini..

F. KOMPONEN-KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
            Komponen-komponen yang digunakan dalam proyek ini antara lain adalah:
1.      Mikrokontroler AVR ATMega 8535
2.      Handphone dan kartu chip operator seluler
3.      Webcam
4.      Sensor Infra Red
5.      Keypad untuk memasukkan kode pembuka keamanan
6.      Alarm
7.      Rangkaian elektronik pendukung

G. CARA KERJA
            Peralatan ini terhubung kepada sensor-sensor yang dipasang didaerah-daerah yang kemungkinan besar dibobol oleh orang yang tidak kita kehendaki. Masukan selain dari sensor Infrared yang dipasang dipintu, jendela atau bahkan atap juga dengan keypad yang dipergunakan untuk menonaktifkan sistem pengamanan, sehingga saat orang-orang yang memegang password untuk masuk, dapat masuk tanpa menyalakan sensor.
            Saat sensor dalam keadaan aktif, dan ada penerobos masuk, maka sistem akan mentrigger webcam dan handphone untuk mengirimkan pesan ke nomor yang sudah disetting. Penerima pesan singkat dapat membuka website untuk memantau tayangan webcam yang terpasang dirumah dan yang sudah terkoneksi dengan internet, untuk memantau keadaan rumah.
            Dengan mengirimkan sms dengan menggunakan format tertentu, maka handphone yang terpasang dirumah dapat mengirimkan sinyal kepada mikrokontroller untuk mengaktifkan alarm.

H.       KAJIAN PUSTAKA
1. Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi mikrokontroller adalah terdapatnya memori dan port input/output dalam suatu kemasan IC. Kemampuannya yang programmable, fitur yang lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal, port I/O, komunikasi serial.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.
Pada dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan sama.Piranti dapat diprogram secara in-system programming (ISP) dan dapat diprogram berulang-ulang selama 10.000 kali baca/tulis didalam sistem.
a.    Konfigurasi Pin ATMega8535
       Secara fungsional konfgurasi ATMega8535 sebagai berikut;
1)   VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2)   GND merupakan pin Ground.
3)    Port A (PA0…PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan catu ADC.
4)    Port B (PB0…PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5)    Port C (PC0…PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, Komparator analog, dan Timer Oscillator
6)    Port D (PD0…PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu komparator analog, Interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7)    RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8)    XTAL1 danXTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9)    AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10)  AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

b.  Arsitektur ATMega8535
ATMega8535 memilii bagian struktur bagian sebagai berikut :
1)    Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2)    ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
3)   Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
4)   CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5)   Watchdog Timer dengan osilator internal.
6)   SRAM sebesar 512 byte.
7)   Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8)   Unit interupsi internal dan eksternal.
9)   Port antarmuka SPI
10) EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11) Antarmuka komparator analog.
12) Port USART untuk komunikasi serial

c.       Fitur-Fitur ATMega8535
1)    Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2)    Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable read Only Memory) sebesar 512 byte.
3)    ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4)    Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5)    Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
6)    Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah (low power)
7)    Fitur Peripheral
       Ø  Dua Timer/Counter 8-bit dengan Separate Prescaler (sumber clock yang dapat diatur) dan Mode pembanding
       Ø  Satu Timer/Counter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode
       Ø  Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah
       Ø  Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC
       Ø  Empat saluran Pulse Width Modulation (PWM)
       Ø  Terdapat Two Serial Interface
       Ø  Programmable serial USART
       Ø  Master/Serial SPI Serial Interface
       Ø  Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator
       Ø  On-Chip Analog Comparator
8)    I/O dan kemasan
       Ø  32 programmable saluran I/O
       Ø  40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 PIN PLCC dan 44 pin MLF
9)    Tegangan Kerja
       Ø  2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
       Ø  4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
10)  Kelas Kecepatan
       Ø  0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L
       Ø  ·0 – 16 Mhz untuk ATmega8535

2. Pengenalan SMS (Short Message Service)
SMS merupakan salah satu fitur pengiriman dan penerimaan pesan dalam bentuk teks ke dan dari suatu ponsel. Fitur ini dikembangkan dan distandarisasi oleh standar ETSI pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Pada saat sekarang ini fitur ini merupakan salah satu media komunikasi yang paling banyak digunakan, meskipun telah banyak pula fitur atau layanan dari GSM seperti EMS,MMS, dan GPRSdikarenakan murah dan prosesnya cepat dibandingkan jika kita langsung menelpon langsung ke ponsel ataupun mengirim surat melalui jasa pelayan kantor pos. Keberadaan jasa dan industri yang menggunakan SMS khususnya semakin lama semakin banyak dijumpai. Hal ini berkat dukungan dari peramgkat yang senakin lama semakin terjangkau.
Adapun jasa atau ervice yang menggunakan SMS antara lain adalah seperti SMS banking. Kita hanya tinggal mengirim SMS utuk mengetahui saldo pada tabungan kita.  Dalam bidang indutri SMS digunakan sebagai pembangkit atau peringatan dari mesin pabrik bila sewaktu-waktu menagalami kerusakan. Pada bidang industri , memanfaatkan SMS sebagai alerting program dari mesin bila sewaktu-waktu mengalami kerusakan. Serta masih banyak lagi jasa dari indsutri yang menggunakan SMS sebagai media komunikasi ini.

3. Webcam
Webcam (singkatan dari web camera) adalah nama lain bagi kamera real-time (keadaan pada saat ini juga) yang gambar atau video bisa diakses atau dilihat melelaui World Wide Web. Program instan messaging atau aplikasi video call. Istilah webcam juga merujuk pada jenis kamera yang sering digunakan untuk keperluan tertentu. Pada umumnya webcam memiliki resolusi 352x288 / 640x288 piksel. Namun saat ini webcam kualitasnya sudahh mencapai hingga 1 Megapiksel.
Bagian-bagian web cam terdiri dari sebuah lensa standar yang terpasang pada sebuah papan sirkuit untuk menangkap sinyal gambar; casing(cover), ternasuk casing depan dan casing samping untuk menutupi lensa standar dan memiliki sebuah lensa di casing depan yang berguna untuk memasukkan gambar atau video; kabel support yang terbuat dari bahan fleksibel, dimana salah satu ujungnya dihubungkan dengan papan sirkuit dan yang satunya lagi memiliki connector, kabel ini dikonrtrol untuk menyesuaikan ketinggian, arah dan sudut pandang web camera.
Sensor yang biasanya digunakan dalam sebuah webcam adalah sensor CMOS.  Complementary Metal-Oxide-Semiconductor, adalah jenis utama dari rangkaian yang terintergrasi. Teknologi CMOS digunakan di mikroprosesor, pengontrol mikro, RAM Statis, dan sirkuit logika digital lainnya. Teknologi CMOS juga digunakan dalam banyak sirkuit analog, seperti sensor gambar, pengubah data, dan sebagainya. Untuk mengubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan mengupload ke web server dapat menggunakan file transfer protocol (FTP).
4.  Handphone Receiver
            Handphone Receiver yang digunakan harus mendukung full AT-Commnad seperti Siemens M25, Siemens M35, Siemens M45, Siemens M55, Siemens M65, Siemens C35, Siemens C55, Sony Ericssson K 508i dan lain-lain.
            AT-Command adalah perintah yang dapat diebrikan kepada handphone atau GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS (Short Messeging Service  denga  memprogram pemberian perintah ke dalam komputer maka perangkat atau device kita dapat melakukan pengiriman dan penerimaan SMS secara otomatis. Komputer atau mikrokontroler dapat memberikan perintah AT-Command melalui hubungan kabel data serial ataupun bluetooth. AT-Command merupakan pengembangan dari perintah yang dapatm diberikan kepada modem Hayes yang sudah ada sejak dulu. Dinamakan AT-Command karena semua perintah diawalli dengan karakter A dan T. Antar perangkat handphone baik GSM/CDMA modem bisa memiliki AT-Command yang berbeda-beda namun biasanya mirip antara satu perngkat dengan perangkat lain. Untuk mengetahui secara persis maka kita harus mendapatkan dokumentasi teknis dari produsen pembuat handphone atau GSM/CDMA.

I.      PERANCANGAN
1.      Tujuan perancangan
Pada tahap perancangan, harus ditentukan hal-hal apa saja yang mejadi pertimbangan dalam membangun sebuah sistem. Perancangan sistem yang akan disusun tersebut akan direlisasikan ke dalam subjek yang akan dirancang. Hal ini sangat penting untuk memudahkan perancang pada tahap penyelesaian subjek tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh maksimal, tepat dan jelas. Adapun pelaksanaan dalam tugas akhir ini, tujuan utama dari perancangan ialah memudahkan dalam pembuatan blok-blok rangkaian yang saling menunjang operasi sistem secara optimal. Perancangan yang berhubungan dengan pembuatan sistem keamanan berbasis mikrokontroller menggunakan webcam dan sms ini dibagi atas dua tahap yaitu:

2.      Rencana Rancangan
Pembuatan blok diagram bagian transmitter sistem keamanan, bertujuan untuk mempermudah realisasi sistem deskripsi sistem deskripsi sebagai basis security dan proteksi komunikasi  menggunakan mikrokontroler AVR khususnya pada daerah kerja sistem transmitter.
a.    Perancangan bagian Elektronik bagian transmitter sistem keamanan
Pada bagian ini semua tahap pekerjaan yang berhubungan dengan rangkaian transmitter, diantaranya ialah
Ø Menentukan komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik transmitter.
Ø Merangkai dan uji coba rangkaian transmitter.
Ø Menggabungkan rangkaian dari setiap blok diagram di project board.
Ø Melakukan uji coba rangkaian sistem.

b.    Perancangan bagian Mekanik.(miniatur) untuk transmitter.
Pembuatan program;
1)    Membuat Program Bahasa C yang berbasiskan pada bahasa MCS-51 pada jendela list program khususnya bagian transmitter.
2)    Melakukan Compile program. Hal ini bertujuan agar Mengkonversi list program yang dibuat kedalam kode biner/hexadecimal
3)    Mendownload (Hasil Compile) ke IC mikrokontroller AVR seri ATMega8535

J.    RENCANA PENGERJAAN
Adapun jadwal pengerjaan untuk penyusunan Tugas Akhir ini disusun sebagai berikut :
No
Kegiatan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
1
Penyusunan Proposal








2
Pengerjaan Tugas Akhir








3
Seminar Proposal








4
Penyusunan Laporan Tugas Akhir








5
Sidang Tugas Akhir













K.     PENUTUP       
Demikian proposal ini dibuat sebagai persyaratan dalam pengambilan judul tugas akhir.

Depok,      Desember 2013
Penulis




                      Pembimbing I                                           Pembimbing II

              ___________________                                  _________________